Selasa, 04 September 2007

Jangan Jadi Dukun Curhat

Saya yakin ada banyak di antara kamu yang sehari-harinya terkenal sebagai sang konselor sejati, tempat tumpahan lirih dari bidadari-bidadari yang sedang terluka.

Mungkin sudah tidak terhitung lagi berapa kali kamu mendengar teman-teman cewekmu curhat tentang cowok mereka yang kurang ajar, tidak tahu diri.

Tentang cowoknya yang sudah berubah jauh dari ketika mereka jadian pertama kali.

Mereka bingung kenapa cowok mereka tiba-tiba berlaku aneh, misalnya sering membatalkan janji atau tidak mau menjawab SMS.

Ada juga mereka yang baru tahu bahwa cowoknya memiliki sifat abusive, sehingga mereka sering menerima tekanan mental atau perlakuan fisik yang tidak menyenangkan.

Pokoknya seribu satu macam cerita yang membuat jiwa humanis dan heroik kamu bergetar ingin ’menyelamatkan’ si cewek cantik...

... sambil diam-diam juga ngarep sama dia!

Tapi entah mengapa, tak peduli berapa banyak nasihat yang kamu beri, tentang kenapa cowok itu seharusnya ditinggalkan, atau mengumpulkan bukti-bukti hubungan mereka tidak sehat, cewek itu tetap bersikeras untuk meneruskan hubungan dengannya.

Dia biasanya bilang, ”Iya gue tau, tapi gue ngga bisa ninggalin dia. Gue tetep sayang dia. Gue cuman mau dia berubah sedikit aja di bidang itu..”

Atau kalaupun akhirnya mereka putus, dia akan melewatimu dan jadian dengan cowok brengsek berikutnya yang kebetulan lewat di dekat kalian.

Guys, ini adalah fenomena ajaib yang hampir bisa ditemukan dalam lembaran hidup cowok kesepian dan geng jomblo di seluruh dunia.

Saya dulu pernah mengalaminya. Nyaris semua sahabat saya yang masih jomblo saat ini juga kerap menjadi bulan-bulanan pengalaman seperti itu. Bahkan yang tidak jomblo pun pasti bakalan sering mengalaminya.

Tidak usah heran, karena sebagai cowok, kita paling rentan terjangkit virus Messiah Complex atau Superhero Complex, yaitu ingin menjadi sang pahlawan yang ingin menyelamatkan dunia, atau dalam hal ini, seorang cewek dari genggaman cowoknya yang bajingan.

Biasanya si cewek mulai dengan sedikit cerita, sekedar trailer saja tentang apa yang dia alami dengan cowoknya. Lama-kelamaan, dia mulai membeberkan full story keluhan tentang hubungan mereka.

Mulai dari perlakuan yang tidak menyenangkan hingga yang sifat yang mentally abusive. Siapa yang tidak akan tersentuh mendengar semua cerita seperti itu?

Apalagi jika kamu tahu bahwa dirimu sama sekali tidak seperti itu tapi entah mengapa tetap jomblo...

Kamu sering berteriak dalam benakmu, ”Open your eyes, girl. I’m far better than him! Not like that lousy asshole, I know how to treat you right,” sehingga kamu bersedia menjadi teman curhatnya selama berbulan-bulan.

Bahkan tidak jarang ada cowok yang memiliki ambisi untuk menjadi sang Curhat Master, yakni si cowok yang selalu bisa menjadi pundak tempat cewek-cewek menangis.

Kamu berpikir, bukankah itu cara cerdas untuk mendapatkan cewek dengan mudah?

Kamu berharap suatu saat, salah seorang, kalau bukan semua, cewek-cewek itu akan berbalik dari kebodohan mereka dan menyadari bahwa kamulah sang cowok sejati yang mereka butuhkan dalam hidup.

Guys, listen to this:

It’s NOT going to work!

Saya ingin kamu menelusuri kembali ke tahun-tahun awal kamu menjalani kehidupan sebagai Curhat Master.

Sekilas memang terlihat keren. Tapi coba, dengan jujur, kamu jawab pertanyaan ini: berapa banyak dari cewek-cewek itu yang akhirnya bisa melanjutkan berhubungan denganmu, persis seperti yang kamu harapkan?

Jika kamu masih baru menggeluti dunia Curhat Master, silakan tanyakan pada cowok-cowok yang sudah sangat veteran. Mereka pasti akan memberikan persentase yang sangat-sangat kecil...

... kalau bukan NOL BESAR.

Karena cewek tidak bekerja dengan logika yang sama seperti yang kamu harapkan, kamu tidak bisa mengharapkan diberikan kesempatan untuk sebuah romance bila memulainya dengan menjadi Curhat Master.

Ketika kamu menempatkan diri sebagai Curhat Master, cewek tidak akan melihatmu sebagai cowok yang menarik untuk sebuah hubungan romance.

Melainkan mereka akan melihatmu sebagai salah satu komponen Support Circle.

Apa itu? Nanti akan saya jelaskan. Sekarang saya ingin kamu melihat sebuah pengalaman seorang sahabat saya.

Kalau ada banyak cowok yang sedikit iri dengannya, itu karena Felix punya segalanya, mulai dari postur tubuh yang tinggi walaupun agak kurus, suara yang berat sexy, dan otak encer. He’s really a great guy yang selalu bisa membuat orang tertawa dengan kumpulan cerita jokes baru setiap harinya.

Felix bersahabat (dan NGAREP!) dengan Renny, teman fakultasnya yang bukan saja menjadi salah satu kembang idola di kampus, tapi juga sudah punya pacar yang aktif dalam banyak kegiatan turnamen basket.

Topik yang paling sering mereka bicarakan adalah tentang bagaimana Renny merasa kualitas hubungan dengan pacarnya sangat menurun lantaran sang cowok belakangan semakin jarang memberikan waktu untuknya.

Sang pacar juga tidak segan-segan untuk membatalkan janji demi keperluan tim basketnya. Jika Renny ngambek, cowok itu langsung malah sengaja ’menghukumnya’ dengan keluar hangout bersama teman-teman cowoknya pada malam minggu.

Belum lagi ditambah cowok itu juga suka membentak bila keinginannya tidak dipenuhi. Renny sudah tahu tentang hal itu semenjak awal mereka jadian dua bulan sebelumnya, tapi berpikir dia bisa membantu mengubahnya perlahan-lahan seiring perjalanan. Sekarang dia mulai berpikir itu adalah sebuah kesalahan.

Felix tahu semua detil kisah tersebut karena Renny setiap hari memberikan update terbaru, baik sekedar curhat atau untuk meminta opini. Status Renny sebagai salah satu cewek populer tidak memungkinkan banyak cowok bisa mendapat akses dekat dengannya, boro-boro menjadi sahabat intim, TTM hingga akhirnya pacaran.

Jika ada apa-apa, Felix pasti orang pertama yang ditemui oleh Renny. Felix tahu itu. Saya juga tahu. In fact, semua orang tahu itu.

Bisa dibilang Felix termasuk cowok yang sangat beruntung.

Tapi benarkah begitu?

Terakhir kali saya mendengar kabar tentang Renny, dia sedang asyik dengan cowok barunya yang anak mobil, pacar KE-3 setelah era sang pebasket itu.

Dimanakah Felix?

Dia masih menjadi sahabat baik Renny, karena cowok anak mobil itu, seperti para pendahulunya, juga memiliki kecenderungan sifat yang sama. Renny terus membutuhkan saran-saran Felix, kebijaksanaan Felix, dukungan Felix, Felix ini, Felix itu.

Tapi hanya sampai situ saja.

Felix tidak pernah bisa sedikitpun melangkah keluar batasan seorang sahabat curhat.

Felix tidak pernah sedikitpun dianggap sebagai calon pacar yang potensial oleh Renny.

Felix pernah beberapa kali mencoba mengungkitnya sambil pura-pura bercanda, tapi Renny selalu menepis’permintaan’ itu, ”Ah biasa aja loe, mana mau sih ama cewek yang selalu berantakan kaya gue!” dengan bercanda juga.

Felix tidak pernah mengerti mengapa semua hal itu terjadi.

Saya sudah sering meminta Felix untuk berhenti jadi dukun curhat, membuang angan-angannya tentang Renny dan mulai mencari cewek baru dengan cara yang benar, tapi dia tidak mau melakukannya.

Ia jauh lebih suka tenggelam dalam candu ngarepnya

It’s pitiful, but it’s his choice.

Saya tidak bisa memaksa. Saya hanya bisa memberitahu, sama seperti yang saya sedang lakukan pada kamu lewat artikel kali ini.

Fellow brothers, ingat baik-baik:

Menjadi Curhat Master tidak akan banyak membantumu mendapatkan cewek yang kamu inginkan!

Itu sama seperti kamu berharap bisa jago Bahasa Inggris dengan rajin membaca entry kamus setiap hari.

Absurd.

Saya ingin kembali lagi tentang support circle.

Ketika masih kecil, kita cowok selalu sibuk dengan berbagai aktifitas permainan, olahraga, dan komputer. Apa yang dilakukan oleh para cewek ketika kita sedang asyik kejar-kejaran bola atau perang-perangan di lapangan?

Mereka duduk dengan kalem di tempat teduh, berdiskusi tentang dunia yang terjadi di sekitar mereka.

Gosip, curhat, keluhan, apa saja.

Itulah ciri lifestyle cewek: komunal. Mereka selalu mengelilingi dan dikelilingi oleh lingkaran sahabat. Tipikal cara mereka bertahan hidup, yakni dengan memperlebar lingkaran komunitas mereka.

Kami menyebut hal itu sebagai Support Circle, karena di sana para cewek akan saling membantu satu sama lain memecahkan masalah-masalah besar yang tidak pernah dipusingkan oleh cowok-cowok pemain bola dsb.

Kadang kumpulan cewek demikian tidak lebih dari orang buta yang menuntun orang buta lainnya, tapi itu tidak jadi masalah karena mereka tidak mementingkan nilai salah atau benar, melainkan lebih pada rasa kebersamaan, dan yang terutama, group sympathy.

Nah, apa yang terjadi jika kamu mengambil peran sebagai Curhat Master kepada seorang cewek?

Dia akan otomatis mengenalimu sebagai penghuni baru dalam Support Circle!

Karena selama ini Support Circle selalu beranggotakan cewek, jadi KAMU juga akan DIPERLAKUKAN layaknya seorang teman CEWEK.

Jangan heran bila dia tidak pernah bisa melihat kamu sebagai cowok yang potensial untuk romance.

Kamu bisa memiliki suasana yang sangat nyaman dan intim dengan cewek-cewek, mendengar cerita pribadi, bahkan melihat mereka menangis tersedu-sedu di pelukanmu...

... tapi itu semua karena di indera mereka kamu memiliki ’aroma’ seperti temen ceweknya!

Bukan karena kamu spesial dibandingkan teman cowoknya yang lain, atau bahkan pacarnya yang bedebah itu.

Bukan karena dia, jauh di dalam hatinya, tertarik dengan semua kebaikan dan kedewasaanmu dalam mendengarkan curhatannya.

Juga bukan karena kamu satu-satunya orang yang bisa mengerti dia (sekalipun dia mengaku demikian!) dan mampu menyelamatkan dia dari bahaya.

Kamu tidak sehebat itu, sobat.

Kalaupun dia membutuhkan seseorang untuk menyelamatkan dia dari hubungan yang berbahaya, maka dia pasti mencari seseorang yang berbau cowok banget.

Curhat Master jelas tidak memiliki bau itu.

Jika kamu cukup berani untuk menyelidiki dengan seksama, kamu akan terkejut menemukan beberapa cowok-cowok lain YANG TIDAK PERNAH DIA CERITAKAN yang juga bermain sebagai Curhat Master juga persis sama sepertimu.

Catat ini: cewek-cewek yang memiliki cowok bermasalah pasti memiliki SETIDAKNYA dua teman cowok yang selalu menjadi tempat curhatnya.

Mereka biasanya adalah cowok-cowok yang tidak menyadari keberadaan cowok lainnya, menganggap dirinya spesial karena bisa menjadi sahabat intim, lalu berani menginvestasikan banyak tenaga, perhatian, bahkan juga uang agar suatu saat bisa mendapatkan sang cewek menjadi miliknya.

Sekali lagi guys, it’s NOT going to work.

Apa yang harus kamu lakukan bila bertemu, or bahkan ngarep, dengan cewek demikian?

Lupakan saja. Dia tidak layak untukmu.

Kamu hanya menjadi seorang dokter yang akan terus menangani masalah itu-itu saja. Cewek itu akan mendengar nasihatmu, mengangguk-angguk seolah sudah mengerti dan mengerti, lalu PERGI DENGAN COWOK LAIN untuk beberapa lama sampai akhirnya dia kembali kepadamu dengan luka-luka yang persis sama.

Apapun yang kamu lakukan tidak akan bisa membuatya berpaling padamu. Jika kamu menjelaskan betapa brengsek dan kurang ajar cowoknya, si cewek akan flashback ke masa lalu dan mengingatkan betapa mereka dulu sangat romantis. Harapannya bahwa sang cowok akan berubah malah semakin membesar.

Jika kamu memberikan nasihat bagaimana cara bersikap dan ’memberi pelajaran’ kepada sang cowok, tetap saja tidak berguna karena dia akan lupa dan clueless begitu berhadapan dengan sang cowok.

Si cewek akan kembali kepadamu dengan perasaan gagal yang semakin besar, sehingga kamu jadi terjerat untuk terus meladeninya karena merasa bersalah tidak bisa memberikan solusi yang tepat sebelumnya.

Guys, wake up...

Kamu bukannya sedang menginvestasi waktu dan tenaga, tapi malah sedang membuang-buangnya!

Tidak peduli terlihat betapa menjanjikannya posisi Curhat Master, itu tidak akan membawamu pada hubungan yang kamu impi-impikan. Kei biasa menyebutnya Cowok Dispenser; cewek datang ketika membutuhkan, lalu pergi jauh hingga nanti merasa haus lagi.

Mendedikasikan hidupmu untuk menolong orang adalah hal yang mulia. Tapi jika kamu melakukan hal itu atas dasar NGAREP... hentikan, bung, tolong hentikan karena kamu akan sangat terluka pada ujungnya.

Satu-satunya yang bisa menyelamatkan cewek demikian adalah dirinya sendiri.

Jika kamu terus-menerus menyediakan dirimu sebagai sang penolong, sambil memendam ngarep, cewek itu tidak pernah bisa serius menyelesaikan masalahnya karena dia tahu, ”Ah, ada si X kok yang pasti bakalan support gue bla bla bla...”

Kamu harus bisa dengan berani mengurangi, kalau bukan menghapuskan, keterlibatanmu dalam Support Circle-nya. Bukan karena kamu tidak peduli dengannya, tapi karena kamu adalah cowok dengan banyak kesibukan yang lebih penting daripada mengurusi urusan romance orang lain.

Kamu sibuk bergaul dengan teman-teman yang asyik, memiliki agenda kegiatan yang menarik, mengisi harimu dengan petualangan yang tidak bisa dilakukan oleh orang yang terus-terusan bermasalah dengan pacarnya.

Jika kamu merasa menjadi Superhero dan Curhat Master adalah kegiatan yang menarik, kamu benar, TAPI itu kalau kamu tidak ngarep dengan sang cewek. Begitu kamu menunjukkan sikap ngarep, kamu sudah masuk ke dalam jerat yang melelahkan.

Ada banyak cewek lain yang lebih bermutu di luar sana, kamu hanya perlu tahu bagaimana menemukan dan membuka hubungan dengan mereka.

Ketika saat itu datang, pastikan kamu tidak memulainya sebagai Support Circle.

Masuklah sebagai cowok sejati. A glossy guy.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Makanya...

Kalo dicurhatin cewek...jangan kasi nasehat....dengerin aja.

Beda cowok dengan cewek adalah kalo cewek curhat buat numpahin isi hati doank, nggak butuh saran ataupun penilaian. Kalo cowok curhat karena emang dia udah nggak bisa ngatasin masalahnya, so dia mo nyari solusi...

:D