Selasa, 04 September 2007

Cowok dan Lubang Buaya

Kalau kamu selama ini sering mengikuti artikel yang ada di hitmansystem.com , kamu pasti pernah membaca Cewek dan Pasir Hisap.

Nah sekarang saya akan menceritakan tentang Cowok dan Lubang Buaya.

Pertama-tama, apa itu lubang buaya?

Lubang buaya adalah julukan untuk sumur dimana para Jenderal Angkatan Darat dibuang oleh kelompok PKI (atau setidaknya begitu menurut sejarah).

Kalau lubang buaya dalam sejarah adalah sumur dengan dasar, maka dalam Hitman System, lubang buaya adalah lubang tidak berdasar.

Saat kamu terjatuh ke dalamnya, kamu akan terus melayang tanpa pernah berhenti.

Lubang desperate, lubang lonely, lubang sakit hati, ya itu nama lain dari Lubang Buaya yang saya maksud.

Saya masih ingat bertahun-tahun lalu saat sedang mengejar seorang cewek, saya bertanya ke teman-teman apa yang harus dilakukan untuk menarik perhatiannya.

Dan seperti yang pernah kamu alami juga, rata-rata mereka akan mengatakan hal yang sama: "Udah tunjukkin elo suka ama dia lom?" atau "Ajak nonton, bayarin!"

Waktu itu saya tidak tahu apa-apa.

Tentu saja semua usulan itu terasa sangat benar. Saya melakukannya dengan setia dan persis anjuran mereka. Singkat cerita, saya berakhir tergelincir, jatuh, dan patah hati.

Setelah pelan-pelan merangkak naik, saya kembali bertemu cewek yang menarik.

Saya kembali bertanya ke teman-teman dengan saran mereka yang tidak berubah. Mentalitas saya yang masih lossy membuat saya melupakan pengalaman sebelumnya dan mengambil jalan yang sam.

Saya terjatuh kembali. Saya tidak belajar dari pengalaman. Saya kembali menempuh jalan yang sama yang menyebabkan saya dulu terjatuh.

Kamu pasti pernah mendengar anekdot "Keledai aja gak akan jatuh di lubang yang sama."

Jika seekor keledai terjungkir pada sebuah jalan, dia memiliki cukup intelijensi untuk mengenali bentuk lubang yang membuatnya terjauh dan berusaha menghindarinya lain kali. Seekor keledai menggunakan kemampuan otaknya (yang serba terbatas) untuk tidak terjatuh lagi.

Sebagai cowok, kita katanya dianugerahi kekuatan logika yang mengatasi intuisi hati. Tetapi pada kenyataannya dalam urusan romance, seringkali logika itu lalu dikalahkan oleh emosi-emosi lainnya.

Kamu tidak menyadari ketika kamu berusaha merangkak naik setelah sebelumnya terjatuh dari cewek A yang menolak kamu, tiba-tiba datang cewek B yang menawan hatimu sehingga kamu mengulang jalan berlubang yang sama dan kamu kembali tergelincir ke dalamnya.

Anehnya, kamu akan sibuk menyalahkan lubang sialan itu atau menyalahkan cewek tersebut.

Kamu jarang sekali menyadari bahwa mungkin jalan yang kamu lalui itu yang menyebabkan kamu terjatuh.

Saat seorang cowok sedang mengejar cewek, ia akan terbiasa untuk menggunakan jalan yang sama, jalan yang diajarkan oleh paragdima, oleh lingkungan, oleh TV, film, atau novel. Jalan yang kamu pikir akan mengantarkan kamu ke hati cewek tersebut.

But sayangnya..

... yang ada di ujung jalan tersebut adalah lubang yang tidak berkesudahan.

Jadi apa yang harus saya lakukan untuk menghindari lubang tersebut?

Pertama, sadarkan dirimu dari paradigma yang salah. Buang saran-saran dari teman mu yang dulu terbukti hanya membuat dirimu terjatuh.

Kedua, mungkin bukan salahmu kalau kamu hanya mengetahui hanya satu jalan untuk mendapatkan cewek. Semua orang di sekelilingmu terbiasa mengejar cewek, jadi kamu otomatis melakukan hal yang sama. Saya tidak bisa memberikanmu puluhan jalan lainnya berikut detil cara kerja karena itu hanya tersedia di HSEW, namun yang bisa saya bagikan adalah satu prinsip utamanya: JANGAN PERNAH MENGEJAR CEWEK DENGAN NGAREP!

Langkah ketiga adalah, tampar dirimu ketika kamu sadar kamu tengah berjalan menurun menuju lubang tersebut, dan segeralah berbalik arah! Karena begitu kamu mencicipi jalan tersebut, kamu akan terus mencoba jalan tersebut berharap ujungnya bukanlah lubang. Dan begitu kamu terjatuh, kamu akan terus terjatuh sampai kamu mau berusaha menarik dirimu dan mencari jalan yang lain.

So guys, do us a favor.

Kalau keledai saja bisa sadar saat mengambil jalan yang salah, kamu juga bisa kan? Atau kamu lebih dungu dari keledai dan masih tetap di jalan yang berakhir lubang buaya itu?

Tidak ada komentar: